Maaf, saya hanya orang bodoh yang turut prihatin dengan pemerintahan sekarang. Saya bukanlah pengamat yang pandai menganalisa setiap masalah. Saya hanya seorang mahasiswa yang mencoba lantang bersuara melalui sosial media seperti blog. Seorang yang sok bijaksana berbagi cerita, meluapkan isi hati dan semua kegelisaan.
Saya hanya pengecut, hanya berani bersuara di dunia maya. Saya takut turun ke jalan untuk meluapkan aspirasi dan rasa prihatin akan bangsa. Banyak polisi yang bringas,, asal tangkap, nendang, pukul dan sikat sana sini. Kepala bocor akibat lemparan batu atau kepala bocor karena timah panas adalah konsekuensi yang siap dihadapi di jalanan. Hati sudah menangis, mereka malah menambah tangisan dengan tembakan gas air mata. hmmm, sungguh menyakitkan.
***
Embel-embel "pahlawan devisa negara" kalian jadikan alat untuk memancing rakyat yang buta akan pendidikan "menikmati kekejaman" di luar negeri. Mengapa harus bangga menjadi negara pembantu? tak adakah cara lain? tak adakah solusi yang lebih baik? atau anda memang malas berpikir karena otak anda hanya berisi simbol "$"?
Apakah tidak lucu, jika harta kekayaan alam di negeri sendiri digrogoti hingga habis dan hasilnya dinikmati oleh orang asing??
Haruskah PRESIDENKU IR. SOEKARNO hidup kembali demi memperjuangkan martabat dan harga diri bangsa di garis terdepan?
Begitu sibuk kah anda mengurusi kekayaan untuk masa tua anda nanti? menguras kantong rakyat dengan berbagai teknik yang anda pikirkan dengan isi otak yang bercampur t*nja. Atau sibuk berbagi kekayaan hasil korupsi hingga kalian lupa di negara nan jauh di sana, rakyat Indonesia disiksa, ditindas, diperkosa, dipukuli setiap hari bahkan sampai dihukum pancung.
Sangat menjijikkan, ternyata anda hanya memanfaatkan perjuangan mereka yang anda sebut para "pahlawan". Apa yang anda lakukan untuk menghargai semangat mereka meningkatkan devisa negara? adakah itu nyata terlihat???
Embel-embel "pahlawan devisa negara" kalian jadikan alat untuk memancing rakyat yang buta akan pendidikan "menikmati kekejaman" di luar negeri. Mengapa harus bangga menjadi negara pembantu? tak adakah cara lain? tak adakah solusi yang lebih baik? atau anda memang malas berpikir karena otak anda hanya berisi simbol "$"?
Apakah tidak lucu, jika harta kekayaan alam di negeri sendiri digrogoti hingga habis dan hasilnya dinikmati oleh orang asing??
Haruskah PRESIDENKU IR. SOEKARNO hidup kembali demi memperjuangkan martabat dan harga diri bangsa di garis terdepan?
Begitu sibuk kah anda mengurusi kekayaan untuk masa tua anda nanti? menguras kantong rakyat dengan berbagai teknik yang anda pikirkan dengan isi otak yang bercampur t*nja. Atau sibuk berbagi kekayaan hasil korupsi hingga kalian lupa di negara nan jauh di sana, rakyat Indonesia disiksa, ditindas, diperkosa, dipukuli setiap hari bahkan sampai dihukum pancung.
Sangat menjijikkan, ternyata anda hanya memanfaatkan perjuangan mereka yang anda sebut para "pahlawan". Apa yang anda lakukan untuk menghargai semangat mereka meningkatkan devisa negara? adakah itu nyata terlihat???
Anda memang tidak tau atau pura-pura tidak tau??
"Nunun lari keluar negeri pura-pura LUPA untuk pulang, TKI disiksa dan dibunuh di luar negeri, eh, anda malah pura-pura LUPA dengan mereka" hmmmmm, "ALANGKAH LUCUNYA NEGERIKU"
Masih sayup2 terdengar di telinga yang sudah muak mendengar kata-kata manis kalian, tentang kata2 menjijikkan orang yang menganggap dirinya terhormat di gedung DPR, "Kalau tidak mau disiksa jangan jadi TKI", upssss,,, perkataan anda sangat menjijikkan, rasanya lebih damai mendengarkan teriakan pedagang sate Madura menawarkan dagangannya.
***
***
Ternyata selama ini hanya lah orasi busuk yang anda teriakkan. Orasi bagaikan kapur di papan tulis, dengan mudah anda hapus sendiri sesuka hati.
Saya teringat dengan cerita pedagang ikan yang pandai menawarkan jualannya yang busuk dengan "ilmu hitam", setelah seorang konsumen membeli dengan harga murah, ternyata saat sampai di rumah ikannya busuk. Apakah anda sama dengan pedagang ikan pengguna ilmu hitam tersebut??? mungkin tidak sama, karena cara anda berbeda, kalian tidak menggunakan ilmu hitam, tapi hati anda yang sudah hitam, mata hati anda sudah buta, sehingga semuanya terlihat gelap..
Untuk saudaraku di berbagai negara, tetap semangat berjuang mencari kehidupan untuk diri kalian dan untuk keluarga kalian. Bekerjalah dengan sebaik-baiknya. Kalian pahlawan yang meningkatkan pendapatan negara, meski sebagian besar hasil dari perjuangan kalian masih disaring dan dibagi-bagi ke masing-masing kantong para badut-badut yang menganggap dirinya pintar dan bernurani.
Dan untuk para blogger yang berkenan untuk ikut membantu memperjuangkan hak mereka, mari menulis, mengkritik dan berbagi opini (saran/solusi) terkait permasalahan di negeri tercinta ini. Jaya lah NKRI.
Dan untuk para blogger yang berkenan untuk ikut membantu memperjuangkan hak mereka, mari menulis, mengkritik dan berbagi opini (saran/solusi) terkait permasalahan di negeri tercinta ini. Jaya lah NKRI.
[orang pintar pasti punya komentar. Jadi, jangan malu untuk berbagi komentar, saran atau kritik]
begitulah memang para peminpin kita bro..sudah pada terkena penyakit amnesia kalau sudah terjadi baru sibuk .sama seperti masalah perbatasan malasiya misalnya sudah dicaplok baru sibuk.itu sudah biasa.kini 28 orang lagi bangsa kita akan segera menjadi mayat dinegri orang yah..apa daya perut mereka sudah tidak tahan lagi puasa terpasalah cari nasi kenegri orang...huh..nasib..
BalasHapusTKI-menyangkut hal ini sangat luas dimensinya.
BalasHapusDiantaranya,tatanan bernegara yang sudah dipilih oleh pemerentah NKRI- demokratis-leberal-kapitalistis. Yang makin memiskinkan orang yang rendah kwalitas sdm nya,orang2 papa pedesaan,yang miskin makin miskin,yang kaya menggurita merampas hak2 kaum miskin. Ada pepatah,; Karena miskin ,di-mana2 kita dianggap sepi.
Saya jadi gemes dengan SBY,Mas.
BalasHapusKalau pribadinya yg diserang sedikit saja, dia ngamuk bukan main.Tapi kalau warga/rakyatnya disakiti,dia seperti orang kebingungan.
Saya jadi ragu,jangan2 kita ini punya presiden tapi tak punya pemimpin yang bisa mengayomi