Film ini bertema ibu dan anak yang dibalut dalam kisah kultur Batak. Alur cerita film Demi Ucok lebih condong pada ambisi orang tua dan idealismi seorang anak.
Gambar untuk film Demi Ucok |
Mak Gondut yang diperankan oleh Lina Marpaung, seorang janda berusia 55 tahun memiliki seorang anak perempuan bernama Gloria Sinaga (diperankan oleh Geraldine Sianturi) atau dalam filmnya kerap disapa Glo. Usia Glo sudah matang, namun dia belum juga mau menikah, bahkan pacar pun tidak dimilikinya. Dia juga selalu menolak untuk di jodohkan.
Melihat kenyataan itu, Mak Gondot pun resah. Mak Gondut yang divonis hidupnya tinggal setahun lagi terus bertekad mencari Ucok agar Glo bisa kawin dan hidup bahagia selamanya.
Ambisi seorang Mak Gondot sangat berlawanan dengan idealismi Glo yang memiliki tekad kuat untuk mengejar cita-citanya menjadi sutradara film. Glo juga tidak ingin bernasib seperti ibunya yang dalam pandangan dia : kawin, lupa mimpi dan hidup membosankan selamanya.
Mencapai mimpi memang tidak semudah membalikan telapak tangan, baik itu mimpi Mak Ucok agar anaknya bisa kawin maupun mimpi yang sangat didambakan seorang Glo sebagai sutradara film. Masalah yang diahapi Glo adalah dia tidak memiliki dana segar untuk membuat film.
Di saat Glo pusing mencari dana untuk filmnya, Mak Gondut datang dengan sebuah penawaran. Uang asuransinya senilai satu milyar pun siap digelontorkan Mak Gondut, dengan satu syarat, Glo harus mau menikah dengan laki-laki Batak pilihannya.
Cover Film Demi Ucok |
Pilihan pun kini ada di tangan Glo, apakah ia memili tawaran dari ibunya atau tetap berangan-angan meraih cita-citanya membuat film dengan biaya sendiri.
Humor yang ditampilkan film Demi Ucok terasa segar dan tidak ketinggalan kata-kata tegas yang tetap menohok jiwa khas Batak. Dibalik humor dan canda Mak Gondut, tersimpan pula sebuah pesan penting di film ini :
Jika Anda ingin sukses, bersikap baiklah terhadap orang tua Anda.
***
Berikut ini Trailer Film Demi Ucok :
Film ini karya sutradara Sammaria Simanjuntak namun proses produksinya sendiri, khususnya masalah pendanaan digarap secara gotong royong. Melalui Crowd Funding, siapa pun boleh menyumbang untuk produksi film. Patut untuk diapresiasi!
SALUT DENGAN SEMUA YANG BERPARTISIPASI UNTUK PEMBUATAN FILM INI... HORAS!!
BalasHapushoras!! :-)
HapusFilm murahan yang sangat rasis.penulis cerita dan sutradaranya di film ini menamai anjing yang memakai kaos persib dengan bobot (bobotoh?).ini sngat rasial,dan jelas ini ada unsur kesengajaan.apakah maksud sutradaranya menyamakan kami PERSIB,BOBOTOH DAN SUKU SUNDA SAMA DENGAN ANJING?
BalasHapusHati-hati anda jangan memancing di air keruh!
Film murahan yang sangat rasis.penulis cerita dan sutradaranya di film ini menamai anjing yang memakai kaos persib dengan bobot (bobotoh?).ini sngat rasial,dan jelas ini ada unsur kesengajaan.apakah maksud sutradaranya menyamakan kami PERSIB,BOBOTOH DAN SUKU SUNDA SAMA DENGAN ANJING? KENAPA TIDAK MEMAKAI KAOS SEPAK BILA DARI MEDAN SAJA DAN NAMAI ANJING ITU DENGAN NAMA FANS CLUBNY? HATI-HATI ANDA SIMMARIA SIMANJUNTAK,ANDA JANGAN MEMANCING DI AIR KERUH
BalasHapuswoy biasa aja coment nya , loe aja yang gak tau seni.. bawa2 rasis lagi .... bangga donk persib dibawa2 maen film !!!
BalasHapusKaset vcd dan dvdnya belum keluar ya? Kok aku cari di pekanbaru hampir dari beberapa toko tak punya film ni.
BalasHapus